By : Melania Iko Permatasari
Mahasiswa merupakan tokoh yang diharapkan untuk kemajuan negara. Mahasiswa sebagai kaum intelektual dituntut untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkanya bagi kepentingan bangsa dan negara. Mahasiswa memiliki tanggung jawab sebagai agent of change yang artinya mahasiswa sebagai agen perubahan yang dianggap mampu melakukan perubahan menuju kearah yang lebih baik.
Banyak tantangan untuk mahasiswa di era globalisasi. Tantangan yang harus dihadapi seperti masuknya budaya asing yang membuat masyarakat tidak peduli dengan kebudayaan lokal, masuknya informasi dari negara asing yang langsung diterima dan tidak disaring terlebih dahulu oleh masyarakat dan adanya perubahan gaya hidup dan cara pandang masyarakat yang terjadi dalam kurun waktu singkat. Dampak negatif globalisasi ini dapat menghambat kemajuan negara.
Mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk bisa mengahadapi tantangan pada era globalisasi ini. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Pendekatan kepada masyarakat akan lebih mudah ketika seorang mahasiswa mempunyai pengalaman berorganisasi. Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang untuk berkumpul dan mencapai tujuan yang sama. Selain sebagai pelengkap pendidikan akademis, organisasi akan membuat seseorang berpikiran terbuka, mampu dengan cepat melihat permasalahan yang ada di masyarakat, mampu menyesuaikan diri, mampu bermusyawarah dengan baik, dan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Dengan mengikuti suatu organisasi kemahasiswaan, kita mendapatkan banyak sekali manfaat, dan hal tersebut bisa menjadi pengalaman tersendiri dalam mejalani studi serta sebagai bekal dalam bekerja. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash Shaff: 4). Dalam ayat tersebut dapat diartikan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya yang dapat dilakukan dengan cara menciptakan organisasi yang bermanfaat.
Dengan organisasi mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Ketika kita mengikuti sebuah organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus diurus seperti acara-acara organisasi yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kemahasiswaan umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mahasiswa yang mengikuti organisasi lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota organisasi ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara atau program kerja.
Organisasi dapat menciptakan peluang untuk pengembangan kepemimpinan, pembelajaran, keterlibatan siswa dan pengembangan minat bersama. Berpartisipasi dalam organisasi tidak hanya mengajarkan sebuah keterampilan, tetapi dapat membantu memperluas dan meningkatkan ketrampilan yang sudah dimiliki. Organisasi membuat kita lebih disiplin dan lebih bijak. Bijak dalam hal membagi waktu, bijak dalam hal berkomunikasi baik dengan individu atau dalam kelompok besar dan kecerdasan emosional kita akan berkembang saat kita mengembangkan hubungan baru. Menjadi orang yang sibuk memungkinkan kita untuk mengatur waktu secara effektif dan bisa memprioritaskan tugas sesuai dengan kepentingan. Keterlibatan dalam kelompok menunjukan kemampuan siswa untuk mengatur jadwal kegiatanya dengan jadwal perkuliahan. Dalam organisasi kita akan bertemu banyak orang yang mungkin punya banyak minat atau tujuan yang sama kita bisa berdiskusi, bertukar pikiran dengan mereka untuk menyelesaikan masalah. Organisasi memberi kesempatan untuk memperluas wawasan dan mengatasi permasalahan mulai dari permasalahan sepele hingga permasalahan rumit yang harus diurai bersama.