By : Walidatul ‘Ulya
Bukanlah puisi
Tapi sindiran dari hati
Kata demi kata yang tak disadari
Itulah masa kini
Oh… selamat datang dunia tipu-tipu….
Selamat datang tak mau dicela, tapi mencela…..
Selamat datang penyindir, tapi tak mau dinyinyir….
Selamat datang yang salah, tak mau kalah…..
Selamat datang kalah penantang, malah menghilang….
Selamat datang gengsi, yang mengikis hati….
Selamat datang yang paling benar, tapi nyatanya tak masuk akal….
Selamat datang yang pura-pura bahagia
dengan segala derita yang pura-pura dilupa
Oh… selamat datang dunia naif
Tipu daya entah dari mana
Kebenaran dikata tak masuk logika
Kedustaan dikata fakta sebenarnya
Wangi melati terhalang bangkai
Rintikan rinai di tutupi sunyi
Malam hari adalah kemistri
Menjali luka di hati
Kata malu sudah tiada lagi
Demi pandangan rela melepas sandangan diri
Oh… selamat datang dunia tipu-tipu..
Memberikan waru, malah membiru
Terhalang topan, badai, banjir, dan hujan berujung kepergian
Hanya lisan menghujam perasaan
Lengung bibir ternyata tipu-tipu
Tampil modis, glamor, trendy
sayang, beli buku tak mampu
Bualan virtual nyatanya rebahan
Iri dengki tak berhenti, semakin menjadi-jadi
Yang menjaga malah dicerca
Yang tak suci malah pujaan hati
Oh… selamat datang dunia tipu-tipu..
Biarlah semua lekas berlalu..
Biarlah semua mulai membiru.